Kreatif Parenting

Kreatif Parenting is a blog that provides PARENTING Education information to Indonesian parents and families to always learn, share experiences, which are special - CREATIVE and fun
Pola Asuh Alternatif

Ada banyak jenis pola asuh yang bisa kita ketahui. Meski dulu orng tua secara alamiah merawat anak anaknya namun saat ini model pengasuhan itu mulai dipetakan dan dikategorikan oleh para peneliti menjadi beberapa model saja.

Secara umum ada empat jenis pola asuh yang dikategorikan sesuai dengan sikap kedua orang tua. Yang pertama adalah pola asuh otoriter dimana segala sesuatunya dikendalikan secara mutlak ditentukan oleh kedua orang tua. Semua yang dilakukan anak harus sesuai persetujuan orang tuanya. Yang kedua adalah pola asuh permisife dimana orang tua bersikap menuruti semua keinginan, permintaan, dan kemauan anaknya. Apapun yang diminta anak, orang tua selalu memenuhinya dan bahkan memanjakannya. Yang ketiga adalah pola asuh rejection dimana orang tua merasa tidak berkenan memiliki anak, hal ini terjadi karena kehamilan istri dan kehadiran anak tidak diinginkan orang tua. Orang tua tidak ingin memiliki anak tersebut karena alasan tertentu sehingga ketika ada anak orang tua cenderung abai dan tidak memiliki perhatian dan kasih sayang terhadap anak tersebut. Yang ke empat adalah pola asuh demokrasi dimana orang tua memberikan anak bisa memilih apa yang baik dan boleh dilakukan. orang tua membuka diri untuk mendengarkan keinginan anak dan berdiskusi tentang kemauan dan kemampuan anak. 

Dari ke empat jenis pola asuh ini masih ada dua pola asuh alternatif yang efektif dalam pengasuhan anak dan keluarga

Pola asuh alternatif ini hanya dibagi menjadi dua model saja. Yang pertama adalah jenis pola asuh spider atau laba laba dan yang kedua adalah pola asuh bee atau tawon. Model pola asuh ini akan kita uraikan dari model tempat tinggal, sikap kedua orang tuanya, cara merawat anak, cara mencukupi kebutuhan anak, dan cara mendidik anaknya untuk hidup.

Pola asuh yang pertama ini mengambil nama laba laba karena merujuk pola kehidupan laba laba. Dari model tempat tinggal, laba laba sangat menyukai tempat yang gelap, lembab, kotor, tidak terlihat dan mudah sekalih rusak atau rapuh. Perilaku laba laba betina sangat menakutkan, karena setelah musim kawin selesai dia akan memakan pejantannya. Kedua saat anak anaknya mulai menetas, induk laba laba membiarkan anak anaknya saling memakan satu dengan yang lainnya untuk bertahan hidup. Sedangkan untuk kehidupan selanjutnya induk laba laba akan menjebak dan membunuh siapa saja yang masuk perangkap yang sekaligus juga rumah laba laba.

Dan dengan cara menjebak ini, induk laba laba mengajarkan anak anaknya untuk hidup dengan membiarkan korbannya mati dengan perlahan kemudian membusuk dan dimakan.

Berbalik dengan pola asuh pertama, pola asuh kedua ini mengambil nama tawon karena merujuk pada pola kehidupan tawin yang juga sangat luar biasa istimewa. Dari model tempat tinggal, tawon memilih tempat tinggal atas bukti atau pepohonan yang kokoh, ditempat yang terang, bersih dan sangat kuat terhadap gonjangan yang kuat. Hal ini dikarenakan tawon membangun sarang dengan bentuk hexagonal yang menurut peneliti merupakan bentuk bangunan terkuat yg ada dibumi. Perilaku tawon betina bertugas merawat sarang dan menjaga anak anaknya sedangkan tawon jantan keluar sarang untuk mencari makanan. Jenis makanan tawon pun tidak sembarangan karena tawon jantan hanya memilih makanan terbaik diantara bungan bungan tanpa merusakknya dan bahkan membantu penyerbukan.

Sedangkan untuk hidup anak anak tawon hanya memakan makanan terbaik dari beberapa jenis bunga.

Kemudian menghasilkan madu yang memberikan manfaat luarbiasa dan juga sangat berguna bagi kesehatan manusia. Dengan cara ini induk tawon mengajarkan anak anaknya untuk mencari makanan dari bahan yang baik, dengan cara yang baik, dan menghasilkan madu terbaik yang sangat bermanfaat bagi kita semua.

Dari dua pola asuh alternatif ini kita bisa mengambil hikmah dan belajar bagaiamana mejadi orang tua yang baik, membangun rumah yang nyaman, mendidik anak dengan keteladan yang luar biasa dan menghasilkan karya yang luar biasa bagi peradapan umat manusia.

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.