Home Parenting Perlu Dihindari, Ini Dia Dampak Helikopter Parenting

Perlu Dihindari, Ini Dia Dampak Helikopter Parenting

16719
0

Apakah anda sering merasa khawatir berlebihan dengan anak-anak anda? Sebenarnya, kondisi tersebut tidak bisa disalahkan karena setiap orang tua pasti akan selalu mengkhawatirkan anak-anaknya. Namun, anda perlu berhati-hati supaya anda tidak menerapkan helikopter parenting. Parenting jenis ini bisa memberikan dampak negatif bagi perkembangan anak.

Apa Itu Helikopter Parenting?

Sebelum membahas lebih dalam mengenai dampak helikopter parenting, sebaiknya anda mengetahui mengenai apa itu parenting. Parenting adalah pola asuh yang diterapkan orang tua untuk membimbing anak-anaknya. Dalam hal ini, orang tua menjadi teladan dalam perkembangan fisik dan mental anak-anak.

Ternyata, terdapat tipe parenting yang bisa memberikan dampak negatif bagi perkembangan anak. Hal itulah yang disebut dengan helikopter parenting. Tipe parenting ini mengacu pada pola asuh yang terlalu mengekang dan mengontrol kehidupan anak-anak. Sehingga, terkadang orang tua menjadi khawatir berlebihan, sedangkan anak-anaknya tidak bisa bertumbuh dengan baik.

Gaya parenting dengan mengekang anak akan membuat anak-anak menjadi tidak menemukan kebebasannya. Misalnya, orang tua terlalu khawatir jika anaknya sakit, sehingga tidak mengizinkan anak-anaknya untuk bermain di luar rumah bersama teman-temannya. Contoh lainnya, orang tua memiliki ambisi yang kuat akan pendidikan anaknya, sehingga ia memaksa anaknya untuk mengikuti berbagai les pelajaran.

Tentu saja, setiap orang tua memiliki gaya masing-masing dalam mendidik anak-anaknya. Hal tersebut juga tidak bisa disalahkan, namun alangkah lebih baiknya orang tua juga tidak terlalu mengekang kehidupan anak-anaknya. Sehingga, hingga dewasa anak-anak tidak memiliki kenangan buruk bersama orang tuanya.

Dampak Negatif Helikopter Parenting

Sebagai orang tua, tentu saja wajib memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya. Namun, orang tua juga harus bisa menempatkan anak-anak sebagai manusia, supaya mereka bisa berkembang dengan karakternya masing-masing.

Beberapa dampak negatif bagi anak-anak disebabkan gaya parenting yang berlebihan, sebagai berikut:

1.            Menurunkan Rasa Percaya Diri Anak

Anda perlu mengingat, jika anda menekan anak-anak terlalu kuat maka dapat berdampak pada perkembangan anak. Salah satunya mengenai perkembangan sosial, anak-anak yang mendapatkan tekanan yang berlebih cenderung pemalu dan rasa percaya dirinya menurun. Hal ini karena orang tua tidak memberikan kepercayaan pada anak-anak untuk berkembang dengan bebas.

Rasa percaya diri adalah bekal dalam kehidupan bagi seseorang, sehingga rasa percaya diri yang dimiliki menurun maka karakternya akan sulit berkembang dengan baik. Usahakan untuk menerapkan parenting yang bisa memberikan kebebasan. Apalagi parenting anak usia dini usahakan untuk tidak terlalu mengekang kreativitas mereka. Sehingga, rasa percaya dirinya akan terus bertumbuh.

2.            Rasa Cemas Meningkat

Anak-anak yang tumbuh dengan parenting yang terlalu menekan, dapat menimbulkan rasa cemas dan takut pada diri anak. Anak-anak akan merasa cemas jika tidak mendapatkan hal-hal yang diinginkan, bahkan bisa mengalami stres.

Selain itu, anak-anak akan tumbuh dengan keegoisan yang tinggi, sehingga merasa bahwa harus selalu mendapatkan yang terbaik. Tentu saja, hal ini menjadi karakter yang kurang baik. Jadi, pastikan anda menerapkan tips parenting anak yang tepat, tanpa harus menekan anak secara berlebihan. Ingat, tindakan apapun yang anda lakukan pada anak anda akan selalu terekam dalam memorinya.

3. Ketergantungan Terhadap Orang Tua

Anak yang tidak diberikan kesempatan untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri tidak akan memiliki pengalaman. Anak yang sedikit memiliki pengalaman akan sulit untuk bisa mandiri. Anak akan selalu tergantung dengan bantuan orang tua. Anak akan selalu merasa nyaman dengan cara orang tua. Anak akan merasa selalu membutuhkan bantuan kedua orang tuanya. Semakin sering bantuan yang diberikan orang tua kepada anak maka akan semakin tinggi tingkat ketergantungan anak terhadap orang tuanya.

Bagaimana orang tua bersikap?

Menjadi orang tua yang bijak membutuhkan proses untuk selalu belajar. Ketika menghadapi permasalahan anak, tentu orang tua ingin segera menyelesaikannya. Namun cara orang tua untuk selalu mengambil alih permasalahan anak akan menyebabkan proses kematangan anak tidak bisa berkembang dengan baik. Agar anak mampu menjadi dewasa dan mandiri dalam menghadapi kehidupannya lakukan beberpa hal berikut:

  1. Berikan figure dan bantuan kepada anak sesuai dengan kebutuhan usianya
  2. Bila anak masih belum dewasa, orang tua wajib memberikan dukungan secara intensif kepada anak
  3. Bila anak sudah mulai beranjak dewasa (baligh), orang tua harus membiasakan diri untuk mulai memberikan kepercayaan kepada anak untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri.
  4. Orang tua menyakinkan kepada anak untuk bisa hidup dengan mandiri dengan tidak terlalu ikut campur dengan permasalahan anak yang sudah berusia dewasa.
  5. Orang tua menyediakan waktu untuk berdiskusi dan berkomunikasi dengan anak ketika ada permasalahan.
  6. Orang tua memberikan masukan dan saran kepada anak. Kemudian berikan kesempatan anak untuk menyelesaikan sendiri dengan caranya.
  7. Orang tua terbuka untuk selalu melakukan evaluasi terhadap dirinya sendiri dan juga kepada anak.

Demikianlah, dampak negatif dari tindakan helikopter parenting yang perlu kita ketahui. Pastikan kita mengenal dan memahami karakter anak anda dengan baik, supaya kita bisa menghadapinya dengan benar. Jadilah orang tua yang bertanggung jawab terhadap kesehatan fisik, mental dan spiritual anak.

Previous articleGejala Kena Mental Pada Anak
Next articleDisgrafia, Gangguan Menulis Pada Anak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here