Home Parenting Mental Hectic

Mental Hectic

711
0
Lazy student girl at home

Sudah dua tahun lebih pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Indonesia diterapkan hampir diseluruh Indonesia. Pembelajaran Jarak Jauh lebih lebih ketat dilakukan dipusat pusat kota. Seperti di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan beberapa kota lainnya. Kondisi pandemic yang tidak kunjung berakhir berdampak pada kondisi lingkungan belajar anak anak. Mereka terpaksa harus belajar dari rumah sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus yang masih terjadi. Kondisi sekolah tempat anak anak belajar mejadi sepi, sunyi, tidak berpenghuni dan tertutup. Keceriaan, kegemberiaan, kebahagiaan anak anak saat belajar dan bermain disekolah hilang bagaikan ditelan bumi.

Ini adalah pilihan berat yang harus dilakukan dinas pendidikan pemerintah Indonesia pada saat menghadapi pandemic ini dengan melakukan pembelajaran jarak jauh. Dengan kondisi Negara kepulau bukan hal mudah untuk melaksanakan kebijakan ini. Terutama dipulau pulau terjauh dan terpencil yang belum terjangkau jaringan internet. kebijakan pembelajaran jarak jauh ini sangat bergantung pada kemampuan jaungkaun jaringan internet dan kesetabilan proses mengaksesnya. Bila point utama ini tidak terpenuhi, maka pembejaran jarak jauh tidak akan bisa dilakukan.

Berbeda dengan kondisi dipulau terpencil dan terluar, kondisi dikota kota besar di Indonesia sangat mudah mendapatkan akses internet yang murah, lancer dan cepat. Sehingga pelaksanaan pembejaran jarak jauh secara umum dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pada awal pelaksanaan pembelajaran jarak jauh anak anak mengalami kesulitan saat menggunakan perangkat laptop atau HP. Hal ini karena anak anak masih membutuhkan adapatasi dalam pengperasian dan penggunaan hardware tersebut. Seiring berjalannya waktu dengan pendampingan orang tua, anak anak bisa menyesuaikan diri dengan hardware tersebut.

Ketika proses adapatasi sudah terlewati maka muncul kondisi baru yang menjadi permasalahan bagi anak anak dan orang tua saat pembelajaran jarak jauh.

Apa permasalahan pembelajaran jarak jauh?

Setelah melewati setahun pembejaran jarak jauh hingga saat ini, dan anak anak memasuki tahun kedua pembelajaran jarak jauh maka kondisi menjadi membosankan, menjenuhkan, dan monoton. Kondisi statis inilah yang memicu terjadinya mental hectic. Mental hectic menjadi permasalahan yang saat ini sedang dialami anak anak dalam pembelajaran jarak jauh. Mereka merasa tidak tenang, tertekan, bahkan kebingungan karena tugas sekolah yang diberikan secara terus menerus secara online, hingga membuat anak anak merasa berat. Kurangnya waktu untuk bergerak, berlari, melompat, bermain karena mereka harus duduk berjam jam didepan laptop saat pembelajaran jarak jauh. Kondisi harus dirumah setiap harisehingga tidak bisa bertemu teman teman untuk bermain juga menambah parah keadaan emosi anak anak. Hingga pada kondisi tertentu anak anak akan menjadi tidak bersemangat, emosional, pemberontak sebagai pelarian dari rasa tertekan saat pembelajaran daring. Hal ini disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan dasar anak anak untuk tumbuh berkembang secara alamiah, yaitu kebutuhan dasar untuk belajar dan bermain secara normal.

Bagaimana orang tua dapat membantu anak anak yang mengalami mental hectic ?

Orang tua atau keluarga harus berperan aktif mengembalikan anak anak dalam kondisi belajar dan bermain secara normal. Penuhi kebutuhan tumbuh kembang anak anak dengan pola belajar yang sehat dan pola bermain secara normal. Meskipun kondisi diluar rumah masih dalam keadaan belum normal, sebagai orang tua kita harus mempunyai banyak cara untuk mengkondisikan kebutuhan masa anak anak sesuai dengan masanya. Sebagai orang tua kita tidak boleh hanya berdiam diri melihat keadaan anak anak kita yang menjalani hari harinya dengan kondisi mengalami mental hectic.

Salah satu cara untuk mengkondisikan pola belajar yang normal adalah dengan mendatangkan guru guru privat kerumah. Mendisain ruang belajar dirumah menyerupai kondisi kelas kelas saat meraka belajar disekolah. Untuk membantu pola bermain yang sehat kita bisa mengunjungi teman teman terdekat anak anak kita atau kita mengundang teman temannya kerumah dengan sepengetahuan kedua orang tua dan tetap menjaga protocol kesehatan. Untuk tempat mengeksplorasi gerak dan otot anak anak, kita dapat membawa anak anak bermain ditempat atau daerah zona hijau yang sudah dalam kondisi bebas dari virus. Sebagai orang tua juga bisa melakukan kegiatan olah raga bersama anak anak setiap pagi secara rutin untuk meningkatkan kondisi kebugaran dan kesehatan fisik anak anak. Selain itu juga dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat sangat membantu anak anak untuk tumbuh secara normal dan maksimal. Seburuk apapun kondisi disekitar kita, orang tua tetap mampu melakukan yang terbaik untuk anak anak dan keluarganya.

Previous articleHobi Membolos Sekolah
Next articlePenyebab Anak Tidak Percaya Diri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here