
Dunia anak adalah dunia bermain. Secara umum anak anak sangat suka bermain apa saja yang dia temui. Apapun yang dipegang anak akan menjadi mainannya. Tidak perlu peralatan canggih agar anak bisa bermain dengan teman temannya. Karena setiap hal yang dijumpai anak anak bisa jadi bahan permainan mereka.
Dalam kondisi apapun anak anak masih bisa bermain. Saat hujan deras, anak anak bisa bermain air hujan. Saat anginn kencang, anak anak bisa bermain layang layang. Saat gelap malam pun, anak anak juga masih bisa bermain petak umpet. Inilah kondisi alamiah (natural) seorang anak mengenal banyak hal melalui proses bermain dengan teman temannya untuk berdaptasi dengan lingkungannya. Saat anak mendapatkan waktu untuk bermain secara proposional maka anak akan tumbuh berkembang menjadi manusia yang normal.
Ketika permainan alamiah anak sudah tergantikan dengan game online atau permainan instan. Maka akan menimbulkan dampak yang negative pada perilaku anak dikemudian hari.
Apa saja permainan instan yang dikonsumsi anak ?
Permainan instan yang digunakan dan dikonsumsi anak untuk memenuhi kebutuhan bermainnya sangat banyak dan beragam. Seperti Free Fire, Fortnite, Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, Genshin Impact, Roblox, Subway Surfers, Growtopia, Apex Legends, Pokémon Unite, Pou, My Talking Tom, Minecraft. Bisa juga bermain dimedia social seperti permainan tantangan atau dare challenge populer di kalangan anak pengguna.
Seperti TikTok, Instagram, dan Facebook menjadi salah satu aplikasi yang sering menjadi media permainan tantangan yang dilakukan anak.
Mereka mengisi konten media social dengan permainan yang ekstrim atau berbahaya agar mendapat perhatian sehingga dilihat banyak orang dan mendapat pengikut sebanyak banyaknya.
Dampak Kecanduan Tiktok
Kecanduan berteman di TikTok, instagram dan facebook sama saja dengan kecanduan media sosial. Hal ini akan berakibat buruk bagi kesehatan psikis maupun fisik anak. Ketika setiap hari anak bermain di TikTok sehingga jarang berinterakasi dan lupa dengan lingkungan disekitarnya. Maka akan menyebabkan risiko anak enggan bersosialisasi, malas bergerak, malas belajar, susah makan dan mengalami gangguan pola tidur pada malam hari. Tiktok memiliki pengaruh negative bagi anak bila digunakan secara berlebihan, yaitu menghambat proses tumbuh kembang beberapa aspek kemampuan anak.
Semenjak ada aplikasi TikTok, anak-anak menjadi lupa akan asiknya bermain didunia nyata.
Dengan menggunakan peralatan yang sederhana yang ada disekitarnya, mereka bisa berinteraksi bermain bersama teman-teman dengan bahagia dan gembira.
Apa TikTok ?
Tik Tok adalah sebuah aplikasi di media sosial dengan platform video music. Pengguna dapat membuat berbagai jenis konten didalamnya dengan mengedit berbagi klip video pendek lengkap menggunakan filter dan disertai berbagai jenis musik sebagai pendukung dengan durasi terbatas.
Apakah Anak Anak Boleh Main Tiktok?
Agar anak tumbuh kembang secara sehat, alami dan normal maka hindari penggunaan media social dan permainan INSTAN pada anak usia dini. Hal ini harus dilakukan orang tua bila menginginkan anak tumbuh kembang dengan normal, baik secara psikis dan fisik.
Meskipun pemerintah sudah membatasi akses pengguna aplikasi Tik Tok untuk anak berusia di bawah 13 tahun, namun tidak semua pengguna memahaminya.
Mengutip Axios, Senin (5/7/2021), usia minimum untuk menggunakan seluruh layanan TikTok adalah 13 tahun. Jika pengguna masih berusia di bawah 13 tahun mengakses TikTok, atau mem-posting konten tanpa mengungkapkan usia sebenarnya maka akun mereka akan dihapus. Namun faktanya semakin banyak anak anak yang bisa mengakses aplikasi tersebut dengan mudah.
Apakah TikTok dilarang?
Di Indonesia tidak ada larangan untuk bermain di tik tok, namun ada pembatasan usia penggunanya. TikTok dan lebih dari 50 aplikasi buatan China dilarang secara permanen di India. Kementerian elektronik dan teknologi informasi India mengumumkan bahwa mereka telah memberlakukan larangan permanen terhadap aplikasi video TikTok.
Apa manfaat main TikTok?
Aplikasi ini merupakan hiburan bagi orang dewasa bukan untuk anak anak. TikTok dapat meningkatkan kreativitas seseorang pada usia remaja. Orang dewasa bisa berlatih untuk menjadi orang yang kreatif dengan membuat konten yang berisi hal positif.
Tapi sayangnya, jumlah konten positif masih kalah dengan konten negative yang banyak peminatnya.
Bagaimana cara menghentikan kecanduan TikTok?
Saat kondisi pandemic ini Tiktok menjadi media sosial yang paling populer dan sering kali menjadi trendsetter hiburan di media social. Kondisi anak libur sekolah dan hanya dirumah menjadikan Tiktok sahabat yang menemani anak anak dirumah.
Berikut ini adalah tips agar orang tua dapat membantu agar anak tidak kencanduan tiktok.
- Pertama, orang tua harus menyediakan waktu dan mengatur waktu agar bisa menemani anak bermain.
- Kedua, siapkan pengasuh pengganti orang tua, untuk bermain bersama dan mendampingi anak.
- Ketiga, tidak terburu buru memberikan fasilitas gadget pada anak, tunggu mereka hingga masuk usia dewasa.
- Keempat penuhi kebutuhan bermain anak secara alamiah, seperti ; bersepeda, futsal, renang, tari, kejar kejaran, engkle, gobak sodor dan yang lainnya.
- Kelima, hindarkan dan batasi akses anak dari permainan yang INSTAN.
Bermain secara alamiah adalah kebahagian anak anak yang sangat sederhana, mudah dan murah.